Jumat, 03 Maret 2017

Saat Ahok Bicara Masalah gajinya

BERIKIN - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Pak Ahok) blakblakan membahasn pendapatannya setiap bulan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menceritakannya kepada perwakilan wajib pajak yang menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (SPPT PBB-P2) Tahun 2017.

Awalnya, Ahok menceritakan soal pendapatan pajak daerah yang digunakan sangat hati-hati oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, termasuk ketika menggunakan pajak untuk kebutuhan Pak Ahok.

"Kami juga hidup sangat baik, saya enggak beli mobil dinas yang aneh-aneh, saya naik Kijang," ujar Pak Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (3/3/2017).

Pak Ahok pun menceritakan soal gajinya. Ia mengatakan, pendapatannya sebagai wakil gubernur dulu lebih besar daripada ketika menjadi gubernur.

Saat menjadi wagub,Pak Ahok mendapatkan bonus 10 kali gaji dan bisa menyisakan uang hingga Rp 1 miliar untuk dideposito.

"Soalnya waktu itu PBB masih dikelola Menteri Keuangan. Menkeu tugaskan saya buat menagih PBB. Kalau terpenuhi tagihan sekian persen, dapat bonus maksimum 10 kali gaji. Berapa? Rp 70 jutaan, lumayan," ujar Pak Ahok.

Saat dia menjadi gubernur, penagihan pajak diserahkan kepada Dinas Pajak DKI Jakarta. Pak Ahok mengatakan, dia tidak lagi mendapat bonus dari penagihan pajak itu.

"Eh, begitu penagihan PBB diserahkan ke Pak Edi (Kepala Dinas Pajak DKI), 10 kali gaji saya dipotong. Begitu jadi gubernur, saya sebulan cuma terima Rp 80 jutaan, enggak heran, enggak sampai Rp 1 miliar," ujar Pak Ahok.

Meski demikian,Pak Ahok mengaku tidak kecewa.Pak Ahok mengatakan bahwa dia tetap semangat bekerja dan tidak tergoda untuk korupsi.


Sebab, ia bisa membantu banyak orang dengan menggunakan uang operasionalnya.Pak Ahok tidak perlu mengeluarkan uang pribadi setiap memberikan bantuan kepada orang lain.

Uang operasional yang dia keluarkan juga bisa ditelusuri. "Di sini kita bisa bantu semua. Sukacitanya mengalahkan waktu saya punya perusahaan dan untung 150.000 dollar AS. Saya lebih miskin dulu, sekarang saya lebih kaya," ujar Pak Ahok.

Ia menceritakan hal ini agar masyarakat percaya dengan penggunaan pajak yang dilakukan Pemprov DKI.

Harapannya, masyarakat yang membayar pajak semakin banyak. "Saya ingin Anda sadar, uang pajak yang Anda bayar kami gunakan hati-hati," ujar Pak Ahok.


Saat ditemui di Balai Kota Jakarta,Pak Ahok juga mengatakan memang berniat untuk bersalaman dengan raja salman saat tiba di Halim Perdana kusuma. Namun Pak Ahok belum memastikan apakah dirinya akan ikut ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Kamis, 02 Maret 2017

Berita Ahok Hari kamis 02 Maret 2017

BERIKIN - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta pesaingnya di Pilkada Jakarta 2017, Anies Baswedan, tidak hanya melontarkan isu tanpa menyertai bukti.


Hal ini disampaikan Pak Ahok untuk menanggapi pernyataan Anies mengenai adanya tanah milik Pemerintah Provinsi DKI yang dijadikan mal.
 Pak Ahok menjelaskan, jika Omongan Anies itu dilaporkan dan terbukti, maka pihak yang bersangkutan dapat di pidana karena menggunakan lahan pemerintah Jakarta dijadikan mal.
"Makanya saya bilang kalau sampai ada pelanggaran laporin masuk pidana. Kalau sampai ada tanah negara dipakai swasta bikin mal itu bisa pidana," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Saat ditanyai lahan pemprov DKI yang dimaksud oleh cagub (calon Gubenur) pasangan Sandiaga Uno, Ahok mengaku tidak tahu. Itu sebabnya dia meminta mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu untuk menjelaskan tudingan yang dimaksud.

"Nggak tahu (tanah pemprov DKI) yang mana dimaksud (Anies)," ujar Ahok.

Sebelumnya Anies merasa heran karena program DP rumah nol rupiah yang merupakan idenya bersama Sandiaga banyak dikritik. Dia membandingkan penggunaan lahan di DKI Jakarta yang peruntukannya dianggap tidak memihak kepada rakyat keil, tetapi tak jadi pembicaraan banyak orang.

"Tanah Pemprov saja bisa dipakai untuk mal, tanah negara dipakai mal, kenapa rakyat kecil mau pakai jadi ribut? Kenapa rakyat kecil mau pakai tanah negara jadi ramai? Mau dipakai buat mal, kita semua diam," kata Anies seusai silaturahim dengan warga di Jalan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2017).

Penjelasan Anies dilontarkan saat ditanya apakah tanah negara bisa dijadikan hak milik warga. Dijelaskan Anies, gagasan program DP rumah nol rupiah adalah untuk memberikan rumah milik bagi warga Jakarta.